Senin, 24 Agustus 2020

Miris,DPRD Natuna Akan Tampung Aspirasi Pembangunan SMP Satu Atap dan Jalan Lingkar Di Desa Kerdau Kecamatan Subi,Natuna.

Natuna, Wartapembaruan.id-Sangat miris nasib para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Kerdau,Kecamatan Subi,Kabupaten Natuna,mereka terpaksa harus bangun subuh untuk pergi sekolah dan pulang harus sore hari mengunakan armada kapal kayu atau Pompong sebelum air laut surut.


Kendala di air pasang laut menjadi hal yang sangat signifikan,pasalnya jika laut dalam kondisi surut, pompong tidak dapat keluar dari pantai karena kandas oleh pasir dan karang laut.

Hal ini diketahui saat Ketua DPRD Natuna, Andes ,Wan Aris Munandar Ketua Komisi I DPRD Natuna dan Henry FN (Jeck) Komisi II DPRD Natuna di Desa Kerdau saat mendengarkan keluh kesah  said Harman akrab pangil Wanhar,Kepala Desa (Kades) Kerdau tentang minimnya sarana transportasi bagi para siswa untuk bersekolah.

" Di Desa Kerdau tidak ada sekolah untuk tingkat SMP, terpaksa harus ke Subi atau Serasan untuk sekolah" ucap Kades Kerdau,Wanhar (22/8)

Lanjutnya,Desa Kerdau mencapai jumlah Penduduk 200 jiwa terdiri dari 78 Kepala Keluarga(KK) sangat menjadi kendala untuk anak anak tingkat SMP bersekolah,Dikatakannya,mereka harus bangun subuh sebelum air laut surut dan pulang sekolah harus sore hari menunggu air laut pasang.

Pada kesempatan itu, Kades Kerdau juga mengusulkan untuk lanjutan pembangunan jalan lingkar, dimana total sejauh 3 kilometer mengelilingi Desa Kerdau, hanya 1 kilo yang baru diaspal,selebihnya masih tanah.

" Usulan ini selalu perioritas dari kami Desa Kerdau, kami mohon pak Dewan dapat mengabulkannya" ucap Kades Kerdau.

Hal ini menjadi atensi Andes Ketua DPRD Natuna,Ia bersama anggota DPRD lainya akan ikut mengawal dan berusaha untuk mewujudkan kehadiran SMP satu atap di Desa Kerdau dan lanjutan pembangunan jalan lingkar Desa Kerdau.

" HalKHal sepertia ini perlusperlu diperjuangkan,semoga nantinya  disetujui oleh dinas terkait" ucap Andes saat di Desa Kerdau.

Ditempat yang sama,Wan Aris,Ketua Komisi I DPRD Natuna,katakan usulan SMP satu atap dan jalan lingkar harus menjadi perioritas musrembang Desa Kerdau dan di pertahankan usulan tersebut hingga musrembang Kecamatan Subi.

" Kasihan anak anak kita,mereka harus bangun subuh,mereka juga harus kita pikirkan pengawasan mereka saat bersekolah untuk tingkat keselamatannya" tegas Wan Aris saat di sharing dengan Kades Kerdau.

Selain itu,Wan Aris juga meminta protap kesehatan Covid 19 diterapkan di Desa Kerdau saat hajatan besar pernikahan anak salah satu pengusaha yang berlangsung selama 8 hari 8 malam.

" Untuk tim covid kecamatan Subi dan Desa Kerdau harus selalu berkoordinasi dengan pihak satgas Covid 19 Kabupaten Natuna, semua harus dilaporkan,jangan sampai menjadi musibah bersama,kita harus jalankan Prosedur kesehatan Covid 19" papar Wan Aris kepada Pihak Kesehatan Desa Kerdau.

Pada moment ini, Wan Aris bersama Andes Ketua DPRD Natuna dan Jeck anggota DPRD Natuna melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Kerdau dan kepada panitia pesta Pernikahan wajib menerapkan prosedur kesehatan Covid 19.

" New normal yang artinya,kita masuk dalam dunia tatanan baru dalam mengahadapi virus berbahaya Covid 19,kita harus selalu pakai masker dan tidak perlu bersalaman sentuh tangan,cukup kita berikan bentuk tangan bersyukur sebagai tanda ucapan salam. Kita semua harus bersinergi menjaga Natuna tetap zona hijau" terang Wan Aris.

Diketahui, saat prosesi pernikahan, baik tamu dan pihak panitia di lakukan screaning dan wajib pemakaian masker,dimana unsur gabungan tim gugus tugas Covid 19 Kecamatan juga bersinergi dalam penerapan prosedur kesehatan Covid 19 di Desa Kerdau.(Kalit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar